Sabtu, 28 Desember 2019

Macam enzim dan fungsinya

Enzim Pencernaan dalam tubuh kita sangat berperan penting yaitu membantu tubuh kita dalam proses pencernaan yang dimulai dari makanan yang masuk melalui mulut - lambung - usus halus - pankreas - dan hati.

Enzim Pencernaan dan Fungsinya

1. Mulut (Enzim Amilase)
Organ pertama yang kita gunakan sebagai pencerna makanan adalah mulut dimana pada mulut adalah awal mulanya pencernaan secara cepat dan hasilnya juga belum halus untuk dapat bisa di telan malaui tenggorokan. Dan pada mulut sendiri menghasilkan suatu enzim yang dihasilkan oleh kelenjar air ludah yg bernama Enzim Amilase.

Enzim Amilase atau ptialin memiliki fungsi yaitu mengubah pati atau amilum menjadi maltosa. dan sebagai bahan uji nya kalian bisa memakan nasi lalu mengunyahnya dalam waktu lumayan lama, maka nasi yang anda makan tadi akan terasa manis. Hal tersebut karena adanya enzim amilase ini.


2. Lambung (HCl, Renin, dan Pepsin)
Lalu lanjut ke organ berikutnya yaitu Lambung. Didalam lambung terjadi reaksi kimia yang disebabkan karena adanya enzim-enzim yaitu Renin, Pepsin dan asam lambung atau HCl. Kita akan membahasnya satu persatu.

Asam Lambung (HCl), adalah zat kimia yg berfungsi untuk membunuh bakteri yang masuk bersamaan dengan makanan yang kita makan. Selain itu, HCl juga membantu kerja enzim pepsin dalam mengubah protein.
Enzim Renin, adalah enzim yang memiliki fungsi mengubah kaseinogen menjadi kasein.
Enzim Pepsin, adalah enzim yang berfungsi untuk mengubah protein menjadi pepton, proteosa, dan polipeptida.

3. Pankreas (tripsin, enzim lipase pankreas, enzim amilase pankreas, dan enzim karbohidrase       pankreas)
Organ berikutnya yaitu Pankreas yang menghasilkan beberapa enzim. Berikut macam-macam enzim yang dihasilkan pankreas beserta fungsinya:
Tripsin, memiliki fungsi untuk mengubah protein menjadi polipeptida.
Enzim lipase pankreas, memiliki fungsi untuk mengemulsikan lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Enzim amilase pankreas, memiliki fungsi untuk mengubah amilum menjadi disakarida.
Enzim karbohidrae pankreas, memiliki fungsi untuk mencerna amilum menjadi maltosa.

4. Usus Halus
Didalam usus halus terdapat beberapa enzim yang memiliki peran berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, berikut macam-macam enzim pada usus halus beserta fungsinya:

  • Enzim maltase, adalah enzim yg berfungsi untuk mengubah maltosa menjadi glukosa.
  • Enzim laktase, adalah enzim yg berfungsi untuk mengubah laktosa menjadi galaktosa dan glukosa.
  • Enzim enterokinase, adalah enzim yg memiliki fungsi untuk mengubah tripsinogen menjadi tripsin.
  • Enzim lipase, adalah enzim yg berfungsi untuk mengubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak.
  • Enzim peptidase, adalah enzim yg berfungsi mengubah polipeptida menjadi asam amino.
  • Enzim sukrase, adalah enzim yg berperan dalam mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.


5. Hati (Empedu)

Hati sebenarnya tidak termasuk dalam enzim, namun organ ini memiliki peran yang cukup penting dalam proses pencernaan di tubuh.

Hati menghasilkan cairan yang diberi nama cairan empedu yang cairan ini berfungsi untuk mengemulsikan lemak.

Fungsi Pankreas serta Penanganan Gangguan Pankreas

Pankreas berada di belakang rongga perut dengan panjang 18-25 cm dan memiliki bentuk memanjang, menyerupai ikan. Fungsi pankreas terbagi menjadi dua, yaitu fungsi eksokrin dan endokrin. Berikut penjelasannya:


  • Fungsi eksokrin. Kelenjar eksokrin adalah kelenjar yang mengeluarkan produknya melalui suatu saluran, menuju ke permukaan tubuh atau jaringan lain di dalam tubuh. Contohnya adalah kelenjar air liur, kelenjar keringat, dan kelenjar saluran cerna. Sebagai kelenjar eksokrin, pankreas menghasilkan enzim pencernaan yang dialirkan ke saluran cerna. Enzim tersebut memiliki fungsinya masing-masing. Misalnya, enzim lipase untuk menguraikan lemak, kemotripsin dan tripsin untuk mencerna protein, serta amilase untuk menguraikan karbohidrat.
  • Fungsi endokrin. Sedangkan kelenjar endokrin adalah kelenjar yang menyalurkan produknya ke dalam peredaran darah. Fungsi kelenjar endokrin pada pankreas adalah mengeluarkan hormon, yaitu hormon insulin dan hormon glukagon. Kedua hormon ini berperan dalam mengatur kadar glukosa atau gula dalam darah.


Hormon insulin akan mengikat glukosa dari darah untuk dibawa ke berbagai jaringan di dalam tubuh, agar bisa digunakan sebagai energi. Hormon insulin ini juga penting bagi hati, karena membantu hati menyerap glukosa dan menyimpannya sebagai glikogen. Glikogen berguna sebagai cadangan energi saat tubuh membutuhkan energi ekstra. Saat glukosa dalam darah terlalu rendah, hormon glukagon yang akan memecah kembali glikogen di hati menjadi glukosa.

Apa yang Terjadi Jika Pankreas Rusak?
Pankreas yang sehat akan memproduksi enzim dan hormon dalam jumlah dan waktu yang tepat ketika kita makan. Namun, pankreas yang memiliki gangguan tidak mampu memproduksi enzim pencernaan secara optimal, sehingga penyerapan makanan juga terganggu

Gangguan pada pankreas juga bisa menyebabkan beberapa penyakit yang berbahaya. Berikut ini adalah beberapa jenis gangguan atau kerusakan pada pankreas, antara lain:

Diabetes tipe 1 dan tipe 2
Pada diabetes tipe 2, tubuh tidak menggunakan insulin sebagaimana seharusnya (resisten) dan gula darah naik. Pankreas juga kehilangan kemampuan memproduksi dan melepaskan insulin sesuai dengan kebutuhan tubuh. Sedangkan pada diabetes tipe 1, sistem imun justru menyerang sel-sel pankreas yang menghasilkan insulin, sehingga pada penderita diabetes tipe 1 dibutuhkan suntikan insulin seumur hidup.

Pankreatitis
Penyebab utama dari penyakit ini masih belum diketahui, namun masalah batu empedu dan kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol bisa menjadi salah satu pemicu. Pada pankreatitis akut dan kronis, pankreas mengalami peradangan dan rusak, karena zat pencernaan yang dihasilkannya sendiri. Pankreatitis bisa menyebabkan kematian jaringan pada pankreas.

Fibrosis kistik
Penyakit fibrosis kistik atau cystic fibrosis disebabkan oleh adanya gangguan genetik yang menimbulkan kelainan pada pankreas dan paru-paru. Kondisi ini bisa menyebabkan diabetes atau masalah pencernaan.

Kanker pankreas
Kanker pankreas bisa dikatakan sebagai penyakit yang diam-diam mematikan, karena gejala awalnya sedikit dan bahkan tidak terlihat. Pada pankreas terdapat beberapa macam sel dengan tipe yang berbeda, dan masing-masing berpotensi untuk menjadi ganas. Yang paling sering berkembang menjadi kanker adalah sel yang terdapat pada saluran pankreas.

Pseudokista pankreas
Rongga berisi cairan yang disebut dengan pseudokista dapat terbentuk setelah terjadinya serangan pankreatitis. Kondisi ini dapat diatasi dengan melakukan bedah drainase, namun pada sebagian penderita dapat sembuh dengan sendirinya.

Selain beberapa penyakit di atas, gangguan atau kerusakan lainnya pada pankreas adalah tumor sel islet pankreas di mana produksi hormon meningkat tajam, serta pembesaran pankreas, baik dengan fungsi yang normal sehingga tidak diperlukan penanganan, maupun akibat suatu penyakit yang membutuhkan pengobatan.

Bagaimana Cara Menangani Gangguan Pankreas?
Agar terhindar dari beberapa penyakit di atas, Anda perlu menjaga kesehatan pankreas. Cara sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan mengubah gaya hidup yang dijalani. Ini bisa dilakukan dengan mengonsumsi makanan sehat dengan gizi yang seimbang, olahraga secara teratur, dan menjaga berat badan tetap ideal.

Selain itu, hindari merokok dan kurangi mengonsumsi minuman beralkohol, atau bahkan berhenti sama sekali. Merokok dan minum minuman beralkohol secara berlebihan bisa merusak fungsi dan kesehatan pankreas.

Namun, jika Anda sudah terlanjur mengalami gangguan pada fungsi pankreas, Anda dapat melakukan pengobatan sesuai dengan gangguan yang dialami, antara lain:

Penyuntikan insulin. Suntikan insulin ini biasanya diberikan pada penderita diabetes tipe 1, atau pada diabetes tipe 2 yang sudah tidak bisa diobati dengan obat minum. Gunanya adalah untuk menurunkan kadar gula darah.

Pemberian enzim. Pemberian enzim pankreas ini diberikan pada mereka yang mengalami fibrosis kistik. Pemberian enzim biasanya dilakukan melalui suplemen enzim.

Drainase. Drainase ini dilakukan pada penderita pseudokista dengan memasukkan jarum dan selang ke dalam pseudokista melalui kulit, kemudian selang dihubungkan dengan rongga perut atau usus. Ini untuk mengeluarkan atau mengeringkan kista.

Reseksi kanker pankreas. Operasi ini dilakukan dengan mengangkat kandung empedu, sebagian kepala pankreas, dan bagian pangkal dari usus halus.

Operasi pseudokista. Operasi pseudokista bisa dilakukan dengan teknik laparotomi atau laparoskopi. Laparotomi adalah operasi dengan sayatan panjang vertikal di perut. Laparoskopi adalah operasi melalui beberapa sayatan kecil, menggunakan alat berupa teropong dengan kamera. Kedua teknik operasi ini dilakukan untuk mengangkat pseudokista.

Transplantasi sel islet. Transplantasi ini masih dalam penelitian dan dilakukan untuk menyembuhkan diabetes tipe 1. Transplantasi dilakukan dengan mengangkat sel islet penderita dan digantikan dengan sel islet pankreas dari pendonor.

Transplantasi pankreas. Transplantasi ini dilakukan pada penderita fibrosis kistik dan diabetes, dengan menggunakan pankreas pengganti dari pendonor.

Mulailah membiasakan diri untuk menjalani gaya hidup sehat dengan berhenti merokok dan mengurangi konsumsi minuman beralkohol. Selain itu, Anda disarankan untuk menghindari pola makan tidak sehat yang dapat menyebabkan obesitas. Untuk mengetahui kesehatan pankreas dan mendapatkan penanganan atas gangguan yang terjadi, konsultasikan pada dokter secara menyeluruh.

Bagian Telinga dan Fungsinya

Telinga terdiri atas beberapa bagian sehingga dapat bekerja dengan baik. Bagian – bagian telinga tersebut meliputi daun telinga, lubang telinga, liang telinga, gendang telinga, 3 macam tulang pendengaran, 3 macam saluran setengah lingkaran, saraf pendengaran, saluran eustachius, dan rumah siput ( koklea ).

Semua bagian tersebut mempunyai perannya masing – masing sehingga dapat menghasilkan informasi ke otak dan akhirnya mampu mendengar bunyi dengan baik.

Telinga luar (outer ear)

Bagian telinga ini terbentuk dari auricula ( daun telinga ) dan kanal pendengaran eksternal ( liang telinga atau ear canal ). Auricula terbentuk dari tulang rawan elastis yang melekat erat pada kulit yang miring. Ini berfungsi untuk menangkap suara dan melokalisasi suara. Bagian dari auricula membentuk cekungan yang disebut dengan concha dan bagian pinggirannya dinamakan dengan heliks.

Bagian – bagian dari daun telinga terdiri dari :

  1. Heliks
  2. Spiral
  3. Antiheliks
  4. Fosa skafoid
  5. Fosa segitiga
  6. Crura antiheliks
  7. Antitragus
  8. Lobule
  9. Tragus

Liang telinga ( ear canal ) dibentuk dari tulang rawan dan tulang temporal. Ukurannya sekitar 4 cm dari tragus ke membran timpani ( tympanic membrane ) yang juga disebut dengan gendang telinga dan melengkung membentuk huruf S.

Lengkungan ini berguna untuk mencegah benda asing mencapai membran timpani. Terdapat juga kondil mandibula di bagian depan tulang liang telinga dan sel udara mastoid di bagian ujungnya.

Ada beberapa saraf sensori di bagian telinga luar, seperti :

  • Saraf aurikular.
  • Saraf oksipital.
  • Saraf ariculotemporal
  • Cabang aurikular saraf fagus ( saraf arnold ).

Telinga tengah (middle ear)

Fungsi telinga di bagian ini adalah untuk menghantarkan suara yang telah dikumpulkan oleh auricula ke telinga bagian dalam. Bagian dari telinga ini memanjang dari rongga ke membran timpani ke jendela oval yang terdiri dari tulang malleus, incus, stapes dan banyak dinding yang rumit lainnya.

Misalnya dinding lateral, dinding medial, dinding tagmental, dan dinding jugularis. Membran timpani berbentuk tipis dan semi transparan yang memisahkan telinga luar dengan telinga tengah yang terdiri dari pars flaccida dan pars tensa. Manubrium malleus melekat kuat pada membran timpani dengan bentuk cekungan yang disebut dengan umbo. Bagian yang lebih tinggi dari umbo inilah yang disebut dengan flaccida pars dan sisanya disebut dengan pars tensa.

Ada 3 macam saraf sensori pada membra timpani, yaitu saraf auriculotemporal, saraf arnold, dan cabang saraf timpanik. Pada permukaan dalam membran timpani terdapat sebuah rantai tulang yang bergerak yang disebut ossicles. Yaitu malleus ( palu ), incus ( landasan ), stapes ( sanggurdi ). Unsur – unsur tulang ini berfungsi untuk menghantarkan dan memperkuat gelombang suara hingga mencapai 10 kali lebih kuat dari udara ke perilymph telinga dalam.

Selain itu, terdapat juga saluran eustachius yang menghubungkan telinga tengah dengan bagian hulu kerongkongan dan hidung ( nasofaring ). Yang fungsinya adalah untuk menyamakan tekanan udara dengan gerakan buka tutup. Otot penting yang terdapat di telinga tengah meliputi otot stapedius dan tendon tensor tympani. Bagian horizontal saraf wajah melintasi rongga timpani. Oleh karena itu, bila terjadi kelumpuhan pada saraf atau otot wajah maka akan menyebabkan ketajaman suara terhalang dan kerusakan pada telinga bagian dalam.

Telinga bagian dalam (inner ear)

Inner Aer disebut dengan nama rongga labirin yang berfungsi untuk membantu keseimbangan dan menyalurkan suara ke sistem saraf pusat. Rongga ini terbentuk dari labirin osseus, yakni sebuah rangkaian tulang temporal dan labirin membran ( kantung dan saluran membran ). Labirin membran juga memiliki suatu komponen koklea, vestibular, dan semisirkular ( setengah lingkaran ).

Koklea ( cohclea ) adalah sebuah organ penting pada telinga dalam yang berbentuk cangkang siput. Bentuknya seperti tabung yang membengkok ke arah belakang sejauh 2,5 lingkaran dengan bentuknya kerucut di ujungnya. Pada bagian ini memiliki 3 macam bilik, yaitu skala vertibuli, saluran koklear, dan skala timpani. Pada koklea ini, terdapat sebuah organ korti yang berfungsi untuk mengubah gelombang suara menjadi impuls saraf.

Vestibuli merupakan sebuah bagian penghubung antara koklea dan saluran semisirkular. Ini terdiri dari sakula dan utrikula, yakni sebuah sel rambut yang menjaga keseimbangan posisi kepala terhadap gaya gravitasi pada saat tubuh dalam keadaan diam.

Sementara semisirkular adalah sebuah saluran setengah lingkaran dari 3 macam saluran berbeda, yakni kanalis semisirkularis horizontal, kanalis semisirkularis vertikal atas, dan kanalis semisirkularis vertikal belakang yang berisi ampula.

Yang berfungsi untuk menentukan kesadaran posisi kepala saat terjadi gerakan rotasi atau memutar.

Mengenal Jaringan Otot Manusia

Tahukah kamu Tubuh manusia memiliki 650 jenis otot berbeda yang masing-masingnya terdiri oleh jaringan otot yang juga berbeda-beda. Ada ti...